Dengan Uang 6 Milyar Rupiah, Ini yang Bisa Dilakukan di Jakarta

DKI Jakarta, 6 Milyar Rupiah

WARNING! Artikel gak penting. Di media, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Ahok, tengah berseteru dengan DPRD DKI Jakarta perihal pengadaan perangkat Uninterruptible power supply (UPS) yang harganya sangat fantastis; mencapai 6 milyar rupiah! Lebih luar biasa lagi, nilai sebesar ini hanya untuk satu sekolah!

Entah bagaimana dengan orang lain. Tapi, seandainya saya punya satu bisnis pendidikan yang berwujud sekolah, dan memiliki dana pribadi sebesar ini, seoneng-onengnya saya, saya sangat yakin tak akan rela menggunakannya hanya untuk membeli satu perangkat UPS. Kalau ditraktir, okelah saya terima. Tapi, kalau disuruh beli sendiri… logika bisnisnya di mana?

Tapi, sudahlah. Daripada pusing-pusing mikirin uang sebanyak itu hanya untuk membeli sebuah UPS untuk satu sekolah, bagaimana kalau kita bermain-main dengan angkanya saja? Dengan uang sebesar 6 milyar rupiah, kira-kira, apa sih yang bisa dilakukan di ibukota Jakarta, yang katanya menempati urutan pertama di dunia dalam hal kemacetan ini?

Taman Margasatwa/Kebun Binatang Ragunan

Jika tiket masuk Taman Margasatwa/Kebun Binatang Ragunan (KBR) diketahui = 4,000 Rp per orang dewasa, maka 1,500,000 masyarakat Jakarta bisa menikmati piknik gratis ke kebun binatang ini.

Kalau jumlah tiket tersebut (1,500,000 lembar) hanya digunakan oleh satu orang saja, maka, orang itu bisa piknik gratis ke KBR setiap hari selama 4,109 tahun! Ngalah-ngalahin mumi Ratu Nefertiti dari Mesir yang umurnya cuma sekitar 4,000 tahun ‘saja.’

Kembali ke pokok masalah. Kalau usia hidup orang tersebut rata-rata adalah 63 tahun, maka dia perlu reinkarnasi sebanyak 65 kali untuk bisa menghabiskan tiket sebanyak itu. Cool!

Parkir Motor

Dengan asumsi biaya parkir motor di Jakarta yang mencapai 2,000 Rp per jam, maka dana sebesar 6 milyar rupiah bisa digunakan untuk parkir selama 3 juta jam. Jika setiap orang punya kebiasaan thawaf di mall-mall Jakarta rata-rata mencapai 5 jam/hari, maka, dana tersebut bisa digunakan untuk membayar parkir 600,000 motor dalam sehari.

Kalau mau dipakai sendiri, juga boleh. Tapi seseorang baru bisa menghabiskan dananya setelah 342.47 tahun. Hampir menyamai masa penjajahan Belanda terhadap Indonesia, yang katanya 350 tahun itu. Jadi, hari ini dia parkir, kemudian jangan diambil-ambil. Biarkan nanti, generasi ke-5 atau generasi ke-6 mereka saja yang ambil.

Atau, bisa juga diambil sendiri. Tapi syaratnya, dia harus jadi vampir dulu macam Edward Cullen (Twilight series) atau Connor MacLeod/Russell Nash dalam (Highlander).

Bensin

Dari Sabang sampai Merauke jaraknya mencapai 5,335 km—perhitungan dengan menarik garis lurus menggunakan aplikasi Wikimapia.

Jika seirit-iritnya motor seseorang mampu menempuh jarak sejauh 50km/liter, dan diasumsikan Indonesia memiliki satu jalan tol super lurus yang menghubungkan Sabang dengan Merauke, maka jumlah bensin yang dibutuhkan untuk menempuh satu rit perjalanan (pergi-pulang (PP) atau bolak-balik) adalah 213.4 liter.

Artinya, seseorang butuh uang sebanyak 1,760,550 Rp (menggunakan bahan bakar pertamax) untuk sekali perjalanan PP. Nah! Dengan uang 6 milyar rupiah, seseorang bisa melakukan perjalananan PP Sabang-Merauke sebanyak 3,408 kali. Dengan kata lain, dana sebesar itu bisa dia pakai sampai lumpuh bahkan sampai meninggal.

Kos-kosan

Dengan asumsi rata-rata harga sewa kos per kamar/bulan = 1,500,000 Rp, maka dana sebesar 6 milyar bisa digunakan untuk membayari kos-kosan 333 orang di Jakarta selama setahun penuh. Jika harga asumsi tersebut diturunkan ke angka 1,000,000 Rp/bulan, maka 500 orang dapat menikmati fasilitas kos gratis ini selama setahun penuh.

Indomie telor

Masih ingat harga seporsi Indomie (sensor, bukan buzzer) telor? Kalau tidak ingat, bagaimana kalau kita asumsikan saja, rata-rata harganya 7,000 Rp/porsi.

Dengan uang 6 milyar rupiah dan asumsi sehari makan 3 kali—sarapan, makan siang, dan makan malam—menunya Indomie (sensor lagi) telor semua, maka seseorang membutuhkan 285,000 hari atau sekitar 783 tahun untuk menghabiskan dana tersebut. Sebenarnya, mau dihabiskan dalam waktu satu tahun juga bisa, tapi siap-siap perut meledak.

***

Malah jadi gak karu-karuan begini artikel saya. Padahal motivasi awal penggarapannya kepingin isinya lebih serius. Melibatkan angka dan riset segala. Memperhitungkan perkiraan dana sebesar 6 milyar rupiah itu bisa digunakan sampai di mana, dalam bentuk fasilitas gratis yang bisa dimanfaatkan warga Jakarta. Mulai dari topik nikah massal, sunatan masal, pengentasan kemiskinan, rumah susun, beasiswa pendidikan, biaya kesehatan, transportasi umum, perbaikan fasum, dan lain sebagainya. Tapi, ya, sudahlah. Kan, ceritanya sedang malas. Apa mau dikata? [BEM]

2 thoughts on “Dengan Uang 6 Milyar Rupiah, Ini yang Bisa Dilakukan di Jakarta”

  1. HAHAHAHAHAHAHAHA, SEMPET2NYA NULIS BEGINIAN & NGITUNGIN SATU2 ANGKA2 ITU?!

    Btw, harga seporsi mie-nya mahal amat? Rp 7.000,- euy!
    Sini, kumasakin! Tapi bawa mie sendiri

Leave a reply to Dian Rustya Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.